Event Wingsuit Flying di Indonesia: Apa Ada? Ini Jawabannya!

Wingsuit Flying

Gue masih inget banget pertama kali liat video orang loncat dari tebing, terus meluncur di udara kayak Batman pake jubah. Itu bukan CGI, bro. Itu nyata. Namanya Wingsuit Flying.

Awalnya, gue pikir ini cuma salah satu atraksi di film aksi—Fast & Furious, Mission Impossible, atau James Bond. Tapi setelah beberapa klik di YouTube (dan insomnia jam 1 pagi), gue makin kejebak di dunia para manusia terbang ini.

Dan yes, ini bukan cuma olahraga, ini gila.

Bayangin lo lompat dari helikopter atau tebing tinggi, badan lo cuma dilindungi baju berbentuk sayap (wingsuit), terus lo ngeluncur ke bawah sampai akhirnya buka parasut. Salah timing dikit, ya… bye bye, dunia.

Tapi entah kenapa, gue malah makin penasaran. Bukan mau langsung nyoba sih, tapi rasa penasaran itu bikin gue research segala hal soal olahraga ini. Dan… itu nyeret gue ke dunia yang jauh lebih dalam dari sekadar “olahraga ekstrem.”

“Apa Itu Wingsuit Flying? Bukan Terbang, Tapi Jatuh Dengan Gaya”

Wingsuit Flying Formation in "The Crack" | Miles Above 3.0

Secara teknis,Sports wingsuit flying itu turunan dari skydiving. Tapi bedanya, lo pake baju khusus berbentuk sayap yang bisa ngasih lo lift (gaya angkat) waktu lo jatuh.

Bayangin sayap kelelawar atau terbang tupai—nah, wingsuit tuh kayak gitu. Sayapnya terbentang dari lengan ke tubuh dan dari kaki ke kaki. Saat lo lompat dari ketinggian, lo bisa ngarahin arah terjun, bahkan ngeglide sejauh beberapa kilometer sebelum buka parasut.

Gue pernah nyoba versi virtualnya di game VR dan… meskipun cuma simulasi, adrenalin gue naik parah. Yang ada gue keringetan kayak orang ujian nasional, padahal cuma di kamar Wikipedia.

Lo mungkin mikir, “Kenapa orang mau ngelakuin ini? Kan bahaya banget?”

“Kenapa Wingsuit Flying Itu Bahaya Banget? Karena Taruhannya Nyawa, Men”

Setiap olahraga ekstrem punya risiko, tapi wingsuit ini beda. Angka kematiannya jauh lebih tinggi dari skydiving biasa. Gue baca beberapa laporan—hampir 1 dari 500 penerjun wingsuit meninggal. Dibanding skydiving biasa yang satu dari 100.000, itu jelas beda kelas.

Apa penyebabnya?

  1. Speed: Lo bisa meluncur sampai 250–300 km/jam. Gak ada ruang untuk error.

  2. Obstacle: Banyak wingsuit flyer yang suka terbang deket tebing atau hutan. Satu momen gagal belok, ya sudah.

  3. Low Altitude Opening: Karena pengen ngeglide lebih jauh, banyak yang nunda buka parasut. Ini ngurangin margin of error banget.

  4. Kondisi Cuaca: Angin kencang atau turbulensi kecil bisa jadi faktor fatal.

Gue pribadi belum pernah terjun beneran, tapi bayangin aja udah bikin tangan dingin. Dan jujur… rasa takut itu, anehnya malah bikin pengen belajar lebih dalam.

Tapi Kenapa Banyak Orang Tetep Cinta Sama Wingsuit Flying?”

Ada satu kutipan dari wingsuit flyer asal Prancis yang gue inget banget:

“Ketika saya terbang, saya gak berpikir tentang dunia. Gak ada email, gak ada drama, cuma angin dan saya.”

Gue ngerti maksudnya. Itu tentang kebebasan.
Tentang berada di titik paling dekat antara manusia dan burung. Tentang ngalahin ketakutan lo, dan nemuin kendali di udara bebas.

Buat beberapa orang, wingsuit flying bukan olahraga. Itu meditasi. Itu gaya hidup.

Dan ada juga sisi komunitas yang kuat. Flyer saling jaga, saling sharing rute terbaik, saling bagi tips dan pengalaman. Bahkan ada yang sampe bikin vlog rutin, ngerekam footage POV mereka saat terbang. Beberapa di antaranya luar biasa indah—terbang di antara tebing Alpen, atau meluncur melewati lembah Norwegia.

“Tips Kalau Lo (Beneran) Mau Coba Wingsuit Flying”

Gue gak langsung nyaranin siapa pun buat langsung loncat dari helikopter ya. Ini bukan olahraga yang lo bisa “nyoba-nyoba” di akhir pekan. Tapi kalau lo beneran tertarik, ada beberapa langkah wajib:

  1. Belajar Skydiving Dulu
    Lo harus punya minimal 200 kali terjun biasa sebelum boleh wingsuit. Di Indonesia, lo bisa mulai dari AFF (Accelerated Free Fall) course.

  2. Latihan dengan Pelatih Bersertifikat
    Jangan pernah solo. Selalu mulai dengan instruktur.

  3. Kenali Cuaca dan Medan
    Banyak kecelakaan terjadi karena cuaca berubah atau medan yang belum dikenali. Jangan ngandelin insting doang.

  4. Latihan Simulasi
    Banyak pusat pelatihan punya simulator. Lo bisa coba dulu sensasi glide sebelum beneran naik helikopter.

  5. Pakai Alat yang Sesuai
    Wingsuit dan parasut punya ukuran dan model yang beda-beda tergantung pengalaman lo.

Gue sendiri—meskipun belum lompat—udah pernah ngobrol sama dua orang Indonesia yang pernah latihan wingsuit di luar negeri. Dan semuanya bilang: ini bukan tentang nekat, ini tentang disiplin dan persiapan.

Event Wingsuit Flying di Indonesia? Masih Jarang, Tapi Ada Harapan!”

How To Get into Wingsuiting - Western New York Skydiving

Sekarang kita ngomongin yang lokal ya. Sayangnya, wingsuit flying di Indonesia masih sangat niche alias jarang banget. Tapi bukan berarti gak ada.

Ada beberapa komunitas skydiving seperti di Bandung dan Bali yang secara berkala ngadain event latihan terjun. Di antaranya udah mulai ngebuka diskusi dan pelatihan awal menuju wingsuit flying.

Contohnya:

  • Bandung Parachuting Club (BPC): Mereka punya program AFF dan sering kolaborasi dengan komunitas luar negeri.

  • Bali Skydivers: Salah satu spot populer buat latihan skydiving di Indonesia, kadang-kadang mereka ngundang pelatih wingsuit dari Australia.

  • Event Internasional di Asia seperti di Thailand dan Malaysia kadang juga diikuti oleh atlet Indonesia.

Kalau lo serius, gabung komunitas skydiving lokal adalah langkah awal yang bagus. Dari situ lo bisa bangun jam terbang dan relasi buat lanjut ke wingsuit.

“Jujur Aja, Gue Belum Siap Terjun, Tapi Makin Ngiler”

Gue jujur. Sampai artikel ini ditulis, gue belum punya cukup nyali atau dana buat beneran ikut pelatihan wingsuit. Tapi satu hal yang pasti—rasa penasaran itu masih ada, dan makin besar.

Buat gue, wingsuit flying itu semacam lambang dari kebebasan absolut, juga sekaligus pengingat kalau hidup itu fragile. Mungkin someday gue bakal punya cukup waktu dan keberanian buat nyoba.

Tapi sekarang? Gue tetep belajar, nonton video, ngobrol sama praktisi, dan share informasi kayak gini ke lo semua. Siapa tau ada di antara lo yang beneran ngelanjutin impian ini dan beneran bisa terbang.

“Terbang Itu Mungkin, Tapi Terbang dengan Aman Itu Pilihan”

Wingsuit flying bukan buat semua orang. Tapi kalau lo orang yang suka tantangan, suka kebebasan, dan rela belajar dari bawah, ini bisa jadi pengalaman paling gila (dan indah) dalam hidup lo.

Dan inget satu hal: berani itu bukan nekat. Berani itu ketika lo sadar akan risikonya, tapi tetap jalan dengan persiapan yang matang.

Kalau lo punya pengalaman terbang (atau mimpi buat terbang), yuk cerita di kolom komentar. Siapa tau kita bisa terbang bareng suatu hari nanti—entah itu beneran… atau masih lewat VR

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Road Race: Pengalaman, Pelajaran, dan Tips dari Seorang Penggemar Balap Jalan Raya disini

Author