Operation Red Sea: Film Perang Paling Brutal dari Asia yang Wajib Ditonton

Operation Red Sea

Saya inget banget waktu pertama kali nonton Operation Red Sea—itu bukan Movie yang saya pilih dengan ekspektasi tinggi. Saya pikir ini bakal jadi film perang dari Tiongkok yang penuh propaganda dan efek visual biasa-biasa aja. Tapi ternyata… BOOM! Dari menit pertama sampai ending, saya dibuat duduk tegak di sofa. Gak ada jeda buat nafas!

Jadi, Operation Red Sea ini diangkat dari kisah nyata misi evakuasi warga Tiongkok di Yaman tahun 2015, tapi versi filmnya agak didramatisasi dan diubah latar tempat menjadi negara fiksi bernama Yewaire. Ceritanya fokus pada Jiaolong Assault Team, pasukan khusus dari Angkatan Laut Tiongkok yang dikirim buat menyelamatkan warga negara mereka dari zona perang. Tapi tentu aja, misinya berkembang jadi lebih dari sekadar evakuasi.

Dari yang awalnya penyelamatan biasa, mereka harus melawan pemberontak, menyelamatkan sandera, dan bahkan menghadapi senjata nuklir! Iya, nuklir, sob. Dan ini bukan dilebih-lebihkan—film Operation Red Sea benar-benar padat, cepat, dan tanpa basa-basi.

Kalau kamu suka film perang seperti Black Hawk Down, 13 Hours, atau American Sniper, ini adalah versi Tiongkok yang bener-bener gila. Bahkan, menurut saya lebih kejam dari banyak film Hollywood.

Mengapa Operation Red Sea Sangat Seru? Ini Dia Alasan Personal Saya

Prime Video: Operation Red Sea

Jujur ya, saya bukan penggemar berat film dari Tiongkok. Tapi begitu saya nonton Operation Red Sea, saya langsung mikir: ini bukan film yang asal

-asalan. Film Operation Red Sea disutradarai oleh Dante Lam, yang sebelumnya juga bikin Operation Mekong. Tapi Red Sea ini levelnya jauh di atas wikipedia.

Alasan kenapa film ini seru banget:

  1. Intensitas Tanpa Ampun
    Hampir nggak ada downtime. Dari awal udah langsung ada penyelamatan kapal yang penuh baku tembak brutal. Adegan-adegan berikutnya? Tambah gila. Penonton dikasih adrenalin terus-terusan.

  2. Realistis & Brutal
    Banyak film perang yang sensor sana-sini. Tapi ini enggak. Adegan tembak-tembakan, amputasi, ledakan—semuanya digambarkan sangat realistis. Bahkan saya sempat merem waktu salah satu karakter kena mortir dan kakinya langsung hilang. Asli, ngeri.

  3. Teknologi & Strategi Militer
    Saya suka detail soal militer, dan film Operation Red Sea lumayan niat risetnya. Mereka tampilkan alat tempur, taktik tempur kota, drone, hingga peralatan sniper modern.

  4. Pacing Cepat
    Nggak bertele-tele. Bahkan adegan dialog pun dikasih di sela-sela aksi. Jadi nggak bikin bosan.

  5. Karakter yang Bikin Peduli
    Walau bukan drama, tapi kamu bakal ngerasa “connect” sama anggota tim Jiaolong. Ada bagian di mana salah satu sniper tertembak dan partnernya harus ambil alih—sumpah, itu bikin saya pengen berdiri dan tepuk tangan.

Saya ngerasa kayak lagi nonton dokumenter perang, tapi versi Hollywood yang dikasih bumbu Asia. Tapi bukan bumbu kalem ya—ini bumbunya cabai setan

Part-Part Paling Menegangkan di Operation Red Sea

Oke, ini bagian favorit saya. Kalau kamu belum nonton, mungkin bisa skip bagian ini karena spoiler alert—tapi ya dikit aja kok. Cuma mau kasih tahu momen-momen yang bikin jantung saya serasa mau copot.

1. Adegan Evakuasi di Kapal

Di bagian awal, Jiaolong Team naik ke kapal untuk menyelamatkan warga sipil yang disandera. Kelihatannya kayak operasi standar, tapi saat musuh mulai nyerang, mereka bener-bener diserbu. Adegan tembakannya intens dan realistis. Dinding kapal berlobang-lobang kena peluru, dan suara granat bikin suasana makin tegang.

2. Sniper Duel

Ada satu bagian di tengah film yang bikin saya tahan napas—duel sniper antara tim Jiaolong dan sniper musuh. Ini bukan cuma soal tembak-tembakan jarak jauh, tapi juga tentang siapa yang lebih sabar, siapa yang bisa ngebaca gerakan lawan. Gila sih. Ini mirip adegan sniper di Saving Private Ryan, tapi versi lebih modern.

3. Penyelamatan Sandera dengan Bom Meledak

Saya gak akan banyak cerita, tapi momen ini termasuk yang bikin saya hampir lempar remote. Ketegangan dibangun dengan sangat rapi. Waktu tinggal sedikit, dan pilihan mereka cuma dua: selamatkan sandera dan mati, atau kabur dan tinggalkan mereka. Deg-degan maksimal.

4. Final Act – Perebutan Senjata Nuklir

Nah, ini klimaksnya. Tim mereka harus menghentikan senjata nuklir jatuh ke tangan pemberontak. Perang skala penuh, dengan tank, drone, tembakan senjata berat, dan korban dari semua sisi. Nggak heran kalau katanya 8 dari 10 penonton di bioskop keluar dengan wajah pucat. Saya salah satunya.

Tips Menonton Operation Red Sea Biar Makin Nikmat

Operation Red Sea - JioHotstar

Oke, ini bukan film buat semua orang. Tapi kalau kamu memang mau nonton dan benar-benar menikmati, coba ikutin tips saya:

1. Jangan Nonton Sambil Makan

Serius, ini bukan film yang cocok buat ngemil. Banyak adegan berdarah, potongan tubuh, dan hal-hal disturbing lainnya. Saya waktu itu makan mie goreng, dan langsung ilfil pas adegan amputasi 😬.

2. Tonton di Layar Besar & Pakai Headphone

Kalau kamu nggak sempat ke bioskop, minimal tonton di layar lebar rumah dan pakai headphone. Sound design film Operation Red Sea luar biasa. Setiap letupan peluru berasa di kepala. Tanpa audio yang oke, feel-nya akan hilang.

3. Pahami Karakter Utama dari Awal

Karena tim Jiaolong lumayan banyak anggotanya, coba hafalkan siapa-siapa aja dari awal. Jadi waktu mereka mulai satu per satu kena, kamu bisa lebih relate dan merasa kehilangan. Ini penting biar kamu nggak nonton kayak “oh yang mati siapa tadi?”

4. Tonton Versi Subtitle yang Bagus

Karena ini film Mandarin, subtitle yang buruk bisa merusak pengalaman nonton. Cari versi dengan subtitle yang jelas, bukan yang asal terjemahin. Kadang terjemahan “military command” itu nggak bisa sembarangan loh.

Pelajaran yang Saya Petik dari Film Ini

Bukan cuma hiburan, saya pribadi dapat beberapa hal yang bikin mikir setelah nonton Operation Red Sea.

1. Disiplin & Loyalitas Itu Gak Main-Main

Setiap anggota tim Jiaolong tahu tugas mereka masing-masing, dan mereka nggak pernah protes. Disuruh masuk ke neraka pun, mereka maju. Itu menunjukkan pentingnya kerjasama dan loyalitas dalam tim—baik itu di militer, atau bahkan di pekerjaan kita sehari-hari.

2. Perang Bukan Glamor

Film Operation Red Sea nggak memuliakan perang. Justru nunjukin betapa kejam dan brutalnya konflik. Banyak nyawa hilang. Banyak keputusan yang harus diambil dalam waktu detik. Kita yang hidup damai sekarang ini kadang lupa bersyukur.

3. Pentingnya Kesiapan Mental

Saya kebayang jadi salah satu pasukan mereka—pasti mental harus baja. Kita aja kadang panik pas kerjaan kantor telat, mereka harus ambil keputusan hidup-mati dalam waktu dua detik.

Wajib Tonton Buat Pecinta Action!

Buat saya, Operation Red Sea adalah film perang modern terbaik dari Asia. Bahkan bisa bersaing sama film sekelas Black Hawk Down atau Lone Survivor. Saya kasih skor pribadi: 9/10.

Kekurangannya? Mungkin pace-nya terlalu cepat buat yang nggak biasa. Tapi kalau kamu suka adrenalin, ini film wajib masuk daftar tontonmu.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang The Haunted Apartment Movie Pengalaman Tak Terlupakan Nonton Horor yang Bikin Mikir disini

Author