Aku masih inget banget waktu pertama kali nyobain bikin puding roti tawar. Jujur aja, awalnya bukan karena niat eksperimen resep, tapi lebih ke karena ada roti tawar sisa yang udah agak kering. Sayang banget kalau dibuang, jadi aku mikir, “Kenapa nggak dicoba jadi puding aja?”
Ternyata, eksperimen itu malah jadi salah satu momen yang bikin aku jatuh food cinta sama puding roti tawar. Rasanya lembut, manisnya pas, dan teksturnya tuh beda dari puding agar-agar biasa. Ada sensasi roti yang nge-blend sama susu dan telur, bikin comfort food banget.
Tapi ya, namanya juga pertama kali, hasilnya wikipedia. Pudingku waktu itu agak bantat, atasnya gosong dikit (karena kelamaan di oven), dan aku terlalu banyak masukin gula. Anak rumah sih tetep makan, tapi aku bisa lihat dari ekspresinya, kayak, “Hmm… enak sih, tapi manisnya kebangetan.”
Dari situ aku belajar, bikin puding roti tawar itu keliatannya simpel, tapi ada trik-trik kecil biar hasilnya nggak zonk.
Tips Anti Gagal Bikin Puding Roti Tawar
Setelah beberapa kali trial error, aku akhirnya nemuin pola yang bikin puding roti tawar selalu berhasil. Nih, aku spill tipsnya:
-
Pakai roti tawar yang agak kering.
Serius, ini penting banget. Roti yang udah sehari atau dua hari biasanya lebih gampang nyerep susu dan nggak gampang hancur jadi bubur. Kalau masih roti fresh banget, kadang teksturnya malah terlalu lembek. -
Rasio susu dan telur harus balance.
Aku biasanya pakai 500 ml susu cair + 2 butir telur untuk 6 lembar roti tawar. Kalau telurnya kebanyakan, rasa jadi amis. Kalau susunya kebanyakan, puding jadi terlalu cair. -
Gula jangan over.
Apalagi kalau udah pakai topping kismis, keju, atau cokelat. Aku pernah bikin terlalu manis, akhirnya enek. Sekarang aku lebih suka manis yang soft aja, biar bisa dimakan banyak tanpa bosan. -
Panggang dengan api sedang.
Kalau pakai oven, aku set di 170°C sekitar 40 menit. Kalau kukus, pastiin airnya nggak terlalu banyak uapnya, nanti atasnya jadi basah banget. -
Topping itu game changer.
Percaya deh, topping bisa bikin puding roti tawar dari “biasa aja” jadi “wow”. Aku suka pakai keju parut + kismis, tapi pernah juga coba pakai meses dan ternyata anak-anak suka banget.
Variasi Puding Roti Tawar yang Pernah Aku Coba
Nah, setelah makin sering bikin, aku mulai iseng nyobain berbagai variasi. Buatku ini seru banget, karena satu resep dasar bisa jadi banyak versi.
-
Puding Roti Tawar Cokelat
Aku tambahin bubuk cokelat ke adonan susu + telur. Rasanya jadi mirip brownies versi lembut. Kalau ditambah chocochips di atasnya, makin mantap! -
Puding Roti Tawar Keju
Ini favorit keluarga. Aku campur keju parut di dalam adonan, terus taburin lagi ke atas sebelum dipanggang. Jadi ada kejutan gurih di tiap gigitan. -
Puding Roti Tawar Kukus Santan
Waktu itu aku lagi kehabisan susu cair, akhirnya pakai santan. Dan ternyata enak banget, ada rasa gurih khas santan. Cocok buat yang suka dessert tradisional vibes. -
Puding Roti Tawar Buah
Pernah aku tambahin potongan pisang dan apel ke dalam adonan. Teksturnya unik, ada rasa manis alami dari buah. -
Puding Roti Tawar ala Regal
Nah ini buat pecinta biskuit Marie Regal. Tinggal hancurin biskuit dan campurin ke adonan. Rasanya jadi lebih padat, mirip cheesecake versi hemat.
Kesalahan yang Sering Aku Lakukan (dan Cara Menghindarinya)
Biar jujur-jujuran, aku pernah bikin beberapa blunder. Kayak misalnya:
-
Over-baking.
Aku kira makin lama dipanggang makin mantap. Eh, ternyata malah kering banget dan keras kayak batu. Jadi inget pepatah, “yang berlebihan itu nggak baik.” -
Salah ukuran loyang.
Pernah pakai loyang terlalu kecil, jadi adonan luber ke mana-mana. Dapur jadi berantakan, dan puding malah nggak rata matangnya. -
Lupa kasih perisa.
Satu kali aku kelupaan masukin vanilla. Hasilnya jadi agak hambar, kayak makan roti basah aja. Sejak itu, aku selalu siapin bahan sebelum mulai.
Kesalahan-kesalahan itu bikin aku sadar, detail kecil tuh penting. Bahkan sepele kayak aduk adonan terlalu cepat bisa bikin telur jadi menggumpal.
Pelajaran yang Aku Petik
Dari semua trial error itu, aku belajar satu hal penting: puding roti tawar itu bukan sekadar makanan hemat, tapi juga latihan kesabaran.
Serius, ada rasa puas banget waktu puding keluar dari oven dengan permukaan keemasan, wangi susu yang semerbak, dan tekstur yang pas. Rasanya tuh kayak “akhirnya, berhasil juga.”
Selain itu, aku juga jadi ngerti kalau makanan sederhana kayak gini bisa punya banyak makna. Dari sekadar “nyelamatin roti sisa” bisa jadi momen bonding keluarga. Anak-anak ikut kasih topping, suami kadang komentar “coba besok bikin versi lebih gurih,” dan dari situ tercipta cerita-cerita kecil yang bikin hangat.
Cara Simpel Bikin Puding Roti Tawar Versi Andalan Aku
Biar gampang, aku tulis resep yang paling sering aku pakai:
Bahan-bahan:
-
6 lembar roti tawar (tanpa pinggiran)
-
500 ml susu cair
-
2 butir telur
-
5 sdm gula pasir
-
1 sdt vanilla essence
-
Topping: kismis, keju, chocochips (sesuai selera)
Cara membuat:
-
Robek roti jadi potongan kecil, taruh di loyang.
-
Campur susu, telur, gula, dan vanilla, aduk rata.
-
Tuang campuran susu ke roti, diamkan 10 menit biar meresap.
-
Taburkan topping sesuai selera.
-
Panggang 170°C selama 40 menit (atau kukus 30 menit).
-
Sajikan hangat atau dingin, sama-sama enak.
Penutup
Buat aku, puding roti tawar itu bukan cuma soal dessert manis, tapi juga tentang bagaimana sesuatu yang sederhana bisa jadi luar biasa kalau kita kasih perhatian. Dari roti sisa yang hampir dibuang, bisa lahir makanan lezat yang bikin keluarga senyum.
Kalau kamu belum pernah bikin, aku saranin banget coba. Jangan takut gagal, karena tiap kesalahan itu bagian dari proses belajar. Dan siapa tahu, dari satu loyang puding roti tawar, kamu nemuin versi favoritmu sendiri.
Baca Juga Artikel Menrik Disini!